Minggu, 26 April 2015



Pada kesempatan ini aku mau bahas mengenai sistem jalur masuk  perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia. Di Indonesia ada jenis 3 masuk PTN, pertama jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), kedua jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), dan yang ketiga UM (Ujian Mandiri). Nah, disini aku bakalan membahas tentang gimana sih cara memaksimalkan agar bisa lulus SNMPTN. Sebelum itu, aku mau menjelaskan mengenai apa sih yang dimaksud dengan jalur SNMPTN ini. Oke, langsung aja ya.

Jadi gini nih, SNMPTN itu merupakan jalur seleksi yang terkadang dibilang mudah kadang juga dibilang sulit. Pertama mengapa aku bilang mudah? Jelas, karena untuk jalur ini peserta tidak dikenakan biaya apapun alias gratis! Noh, enak kan? Udah gratis dan dibayarin sama pemerintah. Hehe. Kedua mengapa aku bilang sulit? Sulitnya adalah ketika kamu hendak daftar nih, ya kamu bakalan bingungnya setengah mati buat nentukan dimana kuliahnya? Prodinya apa? Kelas XII itu adalah masa paling galau seumur hidup yang pernah aku alami buat nentukan prodi apa dan PTN mana yang bakalan aku ambil. Yakin deh. Jadi kalau misalnya kamu udah punya rencana atau planning udah dari awal kelas X atau XI, bakalan mudah, gak bingung. Sisi lainnya itu adalah jumlah peserta SNMPTN yang ikut lumayan banyak! Untuk tahun 2015 ini, peserta yang mengikuti jalur SNMPTN 2015 itu sekitar 800.000 keatas! Hampir mendekati 1 juta. Ngeri kan? Aku sendiri juga ngeri dengarnya. Nah, oleh karena itu aku bakal kasih kamu tips nih supaya bisa memaksimalkan supaya diterima di SNMPTN. Tapi aku tidak bisa menjanjikan kalian untuk lulus karena ini setauku dari beberapa guruku dan informasi di internet yang sudah aku rangkum. Oke, check it out!

1. Nilai Raport
Syarat mutlak untuk bisa ikut jalur SNMPTN ini adalah nilai raport dari semester 1-5. Jadi nantinya itu sekolah akan menginput data nilai raport kamu ke PDSS atau Pangkalan Data Siswa Sekolah. Untuk itu, kalian harus lebih aktif ke BK untuk membujuk guru BK atau Kepala Sekolah untuk segera menginput nilai raport ke PDSS. Jika guru BK atau Kepala Sekolah sudah menginput semua data nilai raport siswa di PDSS, tinggal giliran kamu nih mencocokkan nilai raportmu yang asli dengan nilai raport yang ada di PDSS. Jika ada nilai yang salah, maka segera laporkan ke guru BK kalian masing-masing untuk segera dirubah. Yang terpenting adalah kalian harus teliti! Jika nilai kalian ada yang salah satu saja, maka ketika kalian dinyatakan lulus seleksi dan pas nilai kalian salah sekecil apapun, maka bakalan gugur! Ngeri banget kan? Makanya harus teliti.

2. Banyak Isu yang Mengatakan bahwa Nilai Raport Harus Naik. Itu Salah lho!
Informasi yang aku dapatkan di internet itu semuanya kebanyakan adalah bahwa nilai raport harus naik atau konstan. Padahal menurutku itu pernyataan yang salah banget. Gini, ya aku mau cerita jadi waktu itu aku mau ruang BK untuk lihat nilai raport kakak kelas tahun kemarin yang diterima di SNMPTN. Dan aku terkejut banget. Nilainya itu banyak yang fluktuasi atau naik turun. Tapi ranking pararelnya dia selalu naik terus. Ada juga nilainya yang biasa-biasa aja diterima di prodi favorit yaitu Psikologi. Heran banget aku waktu itu. Nah, sedangkan nilai raport yang bagus banget sampek dapet angka kepala 9 terus itu malah tidak diterima. Aneh bukan? Aku sendiri juga bingung dengan penilaian SNMPTN seperti apa karena penilaiannya itu sangat rahasia banget gak ada yang tahu. Jadi intinya adalah nilai raport yang cenderung naik terus itu adalah penyataan yang SALAH. 

3. Alumni
Ini nih menurutku yang paling berpengaruh untuk bisa lulus SNMPTN. Apabila ada jumlah alumni dari sekolahmu yang diterima di 3 jalur baik SNMPTN,SBMPTN, maupun UM, maka peluang kamu bakalan besar untuk diterima di PTN, apalagi kamu mengambil PTN yang banyak alumninya dan sefakultas, atau seprodi. Semakin banyak alumni yang diterima di PTN, maka semakin besar juga peluang kamu diterima. Hal yang paling berpengaruh disini adalah selama menempuh pendidikan di PTN, jika alumnimu banyak mendapatkan prestasi atau nilai IPKnya baik, maka sangat besar juga peluangmu untuk diterima. Tapi jika alumnimu tidak berkelakuan baik atau misalnya nih sering bolos di mata kuliah tertentu, maka hal ini juga akan memengaruhi penilaian SNMPTN nanti. Oh, iya sering bertanyalah juga sama kakak alumnimu juga supaya lebih tahu gimana kehidupan kuliah itu, apa aja yang ada di PTN itu,dan lain-lain. Makin banyak bertanya, makin banyak pengetahuannya. Xixixi.

4. Akreditasi Sekolah
Sebuah sekolah pastinya punya akreditasi sekolah dong. Sekolah dengan akreditasi A, akan menjadi penilaian SNMPTN juga. Akreditasi sekolah disini diartikan kualitas sekolah kalian baik berupa sistem pembelajaran, sarana dan prasana yang memadai, serta eksisnya sekolah tersebut. Kalau misalnya sekolah pernah ikut lomba kejuaraan apalah dan mengharumkan nama sekolah, jatah yang diberikan sekolah untuk SNMPTN juga bakalan banyak kok. Jika akreditasi sekolah dibawah A, jatah yang diberikan juga bakalan sedikit. Intinya akreditasi sekolah juga membawa peranan penting dalam penilaian SNMPTN.

5. Pilihlah Prodi Sesuai Minat dan Bakatmu, Setelah itu Baru Pilih PTN
Kebanyakan anak itu pilih PTN dulu baru prodi yang terakhir. Sebenarnya gini juga salah. Alangkah baiknya, kamu telusuri dulu deh minat dan bakatmu apa. Paling tidak gini, keunggulan yang kamu dapet selama ini di sekolah apa? Bisa hitungan, debat, atau olahraga? Oke, gini deh banyak anak yang kebingungan menentukan prodi dibandingkan PTN. Jadi kalau kamu masih bingung masalah prodi, tanyakan aja deh sama hatimu. Dulu,ya aku juga bingung banget waktu pendaftaran SNMPTN, pinginnya ambil ini, eh pingin itu juga. Dan akhirnya yang semula aku ambil Pendidikan Tata Boga jadi Pendidikan Akuntansi. Hiks :( Emang dari dulu aku suka sama hitungan, jadi ya mau gak mau aku harus ikuti perkataan hatiku. Hehe.  Oh, iya jangan sampai salah memilih jurusan! Kalau kamu gak suka sama jurusan itu yaudah jangan diambil. Karena banyak kasus di kampus itu dia ambil prodi yang sepi banget peminatnya dan juga bukan minat dia, akhirnya dia keluar deh dan ikut ujian lagi buat ambil prodi yang dia inginkan. Kalau bisa juga ambil prodi yang sekiranya membuatmu tertantang.

6. Pilihan Prodi Menyatakan Prioritas dan Jangan Berpatok dengan Passing Grade
Oke, setelah kamu sudah punya planning dengan prodi yang akan kamu ambil, kini di SNMPTN pemilihan urutan prodi menyatakan prioritas, artinya siswa akan di seleksi pilihan pertama, jika tidak lulus di pilihan pertama, akan di seleksi pilihan kedua hingga seterusnya sesuai dengan kapasitas daya tampung. Oh, ya dalam pemilihan prodi itu jangan berpatok dengan PG atau Passing Grade. Passing Grade adalah batas nilai peserta yang diterima di SBMPTN. Jadi, PG gak ada sangkut pautnya dengan SNMPTN, ya. Kalau mau berpatok dengan PG, itu akan dibahas di SBMPTN. 

7. Akreditasi Prodi Menentukan Kelulusan SNMPTN
Akreditasi prodi disini sangat berperan penting dalam kelulusan SNMPTN. Gini ya sekarang itu banyak juga siswa hanya melihat dari segi kualitas akreditasi PTN,bukan prodi. Padahal ternyata itu salah juga bro! Akreditasi prodi itu penting buat masa depan kamu nanti, jika sudah lulus kelak. Pekerjaan sekarang kebanyakan membutuhkan lulusan dari akreditasi prodi A atau minimal B lah. Contohnya seperti instansi bank membutuhkan lulusan sarjana S1 dengan akreditasi A. Jadi, sebelum memilih prodi, lebih baik dilihat dulu akreditasi prodi tersebut di masing-masing web PTN yang kalian tuju. Apabila kalian memilih prodi dengan akreditasi baik, maka peluang kelulusan akan lebih kecil dan apabila memilih prodi dengan akreditasi rendah, maka peluang kelulusan akan besar. Akreditasi prodi rendah itu disebabkan karena prodi tersebut masih baru, bahkan prodi baru masih tidak ada akreditasinya. Jadi setidaknya kalian kunjungi web PTN terlebih dahulu sebelum memilih prodi

8. Perhatikan Persebaran Siswa yang Diterima, Daya Tampung, dan Peminat
Melihat persebaran jumlah siswa yang diterima disini juga penting. Karena disini lah puncak dimana kalian harus pintar menyusun strategi atau membaca peluang. Contohnya seperti dibawah ini.


Disini aku ambil contoh prodi Bahasa Kebudayaan Korea Universitas Indonesia. Di gambar tersebut tertera jumlah sebaran siswa, berdasarkan jurusan, dan provinsi. Pada bagian jumlah pendaftar dan jumlah diterima terdapat angka persen. Maksudnya adalah tingkat keketatan untuk masuk prodi tersebut. Jika tingkat keketatan semakin kecil, maka kelulusan SNMPTN akan semakin kecil begitu juga sebaliknya semakin besar tingkat persenan, semakin besar peluang untuk lulus SNMPTN. Melihat persebaran siswa yang diterima tiap provinsi juga sangat mempengaruhi. Alangkah baiknya jika kalian memilih PTN yang berada di provinsi kalian tempati, karena biasanya tiap provinsi memprioritaskan calon siswa yang berada di provinsi yang sama. Jadi aku ingat kembali bahwa dalam tahap ini sangat penting sekali bagi kalian untuk membaca peluang.

9. Blacklist atau tidak?
Kebanyakan siswa atau guru pastinya kecewa jika salah satu sekolahnya di blacklist atau masuk daftar hitam. Jadi blacklist itu apa sih? Oke, blacklist adalah daftar hitam yang ditujukan oleh sekolah karena siswa yang sudah diterima dari jalur SNMPTN tidak diambil, artinya tidak akan diikut sertakan dalam SNMPTN tahun depan. Ngeri kan? Ngeri banget lah. Bayangkan aja ya kalo di sekolahmu ada satu siswa aja yang lulus SNMPTN lalu tidak diambil, yang kena kan malah sekolah dan lebih parahnya lagi adik kelas yang tahun depan akan ikut SNMPTN tidak akan bisa daftar di PTN tersebut. Yaelah, udah lulus SNMPTN gak diambil yang pasti guru-guru juga kecewa dan gak ada gunanya kalo buat daftar SNMPTN. Memang masalah seperti ini ada lho. Penyebabnya antara lain faktor dari orangtua dan juga tidak minat dengan pilihan prodinya. Seperti yang sudah aku tulis tadi bahwa prodi itu sangat penting sekali buat masa depan kamu nanti dan pemilihan prodi itu tidak boleh asal-asalan, harus sesuai dengan keadaanmu sekarang atau sesuai minat kamu. Lalu untuk masalah orang tua itu, ya lebih baik tanya aja deh sama orangtua. Diajak bicara gitu sekalian maunya orangtua itu gimana. kalo orangtua dah mantep, oke milih ini ikuti aja deh kemauan orangtua biar dilancarkan semua urusan. Hehe.

10. Restu Kedua Orangtua
Nah, ini juga sangat menentukan kelulusanmu. Pada poin ke-9 tadi udah aku jelaskan bahwa orangtua itu juga berperan penting buat kelulusanmu. Setidaknya jika kamu masih bingung dengan prodi dan PTN mana yang bakalan kamu tuju, lebih baik jalan terakhirnya tanyakan saja sama orangtua. Jika sebelumnya orangtua udah mengizinkan kamu buat kuliah, itu udah bagus buat kamu, artinya orangtua kamu membolehkan kamu untuk kuliah. Jika memang orangtuamu tidak mengizinkan kamu untuk kuliah dan kamu masih ngotot pingin kuliah, sebaiknya kamu bicara yang halus dan lembut sambil ngerayu gitu. Wkwk. Intinya restu kedua orangtua itu sangat berperan penting untuk kelulusanmu nanti. Kalo orangtua udah restu buat kuliah, insyaallah jalanmu nanti akan dipermudah oleh Allah.

11. Berdoa dan Belajar
Setelah kamu sudah menerapkan semua strategi supaya bisa lulus SNMPTN, sekarang langkah terakhir adalah tawakal, berdoa, dan belajar dengan giat. Mintalah yang terbaik kepada Allah supaya bisa diberikan hasil yang terbaik dan dilancarkan segala urusan di dunia dan juga di akherat. Berdoa juga harus diimbangi dengan berusaha, yaitu dengan belajar. Belajar itu juga penting buat kamu untuk bisa mendapatkan nilai raport yang terbaik. Jika doa diimbangi dengan belajar, insyaallah hasil yang didapatkan nanti juga akan membuahkan hasil yang baik. Seperti pepatah "Usaha yang keras tidak akan mengkhianati". Apapun hasilnya nanti yang kamu dapatkan, kamu harus bersyukur baik nanti jika kamu lulus SNMPTN atau tidak. Jika tidak, toh masih ada seleksi masuk selain SNMPTN. Masih ada SBMPTN dan UMPTN. 

Oke, itu aja deh tips dari aku yang begitu panjang tapi bermanfaat buat kalian semua. Sampai ketemu lagi di artikel selanjutnya. :) Lalalala

0 komentar:

Posting Komentar